Parenting Class
KOMUNIKASI
ORANGTUA DAN SEKOLAH
DEMI
MENJAGA AMANAH ALLAH
Oleh :
Zenny
Taufikurrizal, S.Pd.
(Pengelola
PBG Kab. Tuban)
Orang
tua adalah pemegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pendidikan
anak. Menceritakan
kepada kami Al-Qa’nabi dari Malik dari Abi Zinad dari Al–A’raj dari
Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda : “Setiap
bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya
Yahudi, Nasrani sebagaimana unta yang melahirkan dari unta
yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?”. Para Sahabat bertanya:
“Wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih
kecil?” Nabi menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia
kerjakan”. (H.R.
Abu Dawud).
Orangtua tidak dapat
mengalihkan tanggungjawab pendidikan anak ini pada pihak manapun, baik
dialihkan pada keluarga yang lain, semisal; neneknya, pamannya, tantenya
dsb atau dialihkan pada lembaga sekolah formal. Karenanya pendidikan dan
perkembangan anak adalah amanah dari Allah SWT kepada orangtuanya yang kelak
pada hari perhitungan amal (yaumul hisab), kita sebagai orangtua akan
dimintai pertanggung jawaban
olehNya atas amanah yang telah dititipkan pada kita. Imam Al-Bukhari dan Imam
Muslim meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda;“Setiap di antara kalian adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban” Oleh karena itu, belajar
formal di sekolah tidak bisa dipisahkan dari peran serta orang tua. Demi menjaga
amanah Allah, orang tua dan sekolah harus mempunyai keterikatan yang baik,
hubungan yang harmonis sehingga anak pun dapat bertumbuh kembang secara
maksimal sesuai dengan kemampuan emosional dan intelektualnya. Itulah hakekat
dari keberadaan lembaga formal sekolah, yaitu sebagai mitra bagi
orangtua untuk pendidikan anak, bukan sebagai tempat penitipan anak atau
sebagai pelimpahan tanggungjawab dari orangtua.
Merupakan kewajiban sekolah
bagaimana selalu melibatkan orang tua dalam proses perkembangan belajar anak.
Salah satu hal yang paling dasar dari berbagai hubungan adalah komunikasi.
Komunikasi selalu menjadi peranan penting, entah itu hubungan pertemanan,
keluarga, bisnis dan sebagainya. Demikian juga hubungan yang dijalin antara
sekolah dan orang tua. Komunikasi yang terjalin haruslah berjalan dua arah,
dari orangtua ke sekolah dan dari sekolah ke orangtua. Sekolah akan memberikan
informasi tentang kegiatan dan perkembangan anak selama di sekolah. Sebaliknya,
orangtua juga akan memberikan respon atas informasi dari sekolah dan memberikan
informasi perkembangan anak selama di rumah. Jembatan
emas harus senantiasa terbangun antara orangtua dan sekolah, jembatan itu
adalah komunikasi
Berikut ini adalah bentuk-bentuk pola komunikasi yang bisa dijalin
antara orangtua dan sekolah:
1.
Meeting one on one dengan orang tua
Membicarakan perkembangan
anak secara personal akan menjadi salah satu hal yang bisa membuka pemikiran
dan understanding antara guru dan orang tua. Sekolah biasanya melakukan
hal ini ketika menyampaikan hasil mid term atau pada saat memberikan
hasil akhir anak. Di sini orang tua berkesempatan untuk berbicara langsung
mengenai perkembangan buah hatinya. Saat-saat itu akan menjadi pertemuan
penting untuk berinteraksi langsung. Alangkah baiknya jika moment ini
juga digunakan untuk bertukar pikiran dan berbicara dari hati ke hati kepada
orang tua. Di satu sisi, guru harus siap menerima kritik, uneg-uneg dan
pendapat personal orang tua. Di sisi lain, guru juga membawa misi sekolah untuk
memberikan clear understanding kepada orang tua
2. Melibatkan
orang tua dalam kegiatan sekolah
Meskipun sudah terhubung secara online, namun melibatkan orang tua
dalam berbagai kegiatan sekolah secara langsung akan membangun relasi yang
lebih dekat dengan orang tua. Bukan hanya sebatas pada penyampaian informasi
yang jelas, tetapi keterlibatan kegiatan ini akan mendorong keterikatan
emosional dengan orang tua. Mengadakan bakti sosial, misalnya. Dengan demikian, orang tua akan
menjadi bagian dari sekolah secara nyata karena terlibat dan terjun langsung
dalam menyelenggarakan acara untuk anak-anak mereka. Banyak kegiatan yang bisa
dikerjakan bersama orang tua murid
3. Menyampaikan
informasi yang jelas kepada orang tua
Menyampaikan informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
anak didik kepada orang tua merupakan satu hal yang sangat penting. Informasi
seperti apa? Informasi apapun, dari jadwal mata pelajaran, jadwal kuis atau
test, kegiatan anak, hingga kegiatan sekolah secara global. Jika orang tua
mendapatkan informasi jadwal dengan jelas, maka orang tua pun akan mempunyai guidance
yang jelas untuk membantu memantau proses belajar anak dari rumah.
School Information System (SIS) menjadi salah satu solusi penting
untuk menjembatani komunikasi antara sekolah, guru, murid, dan orangtua. Keterbatasan
waktu yang dimiliki guru mengingat tanggung jawab yang cukup banyak dan
kesibukan orangtua dengan pekerjaannya menjadikan waktu pertemuan menjadi
kualitas yang sangat penting. Dengan School Information System (SIS), dalam
kesibukannya orang tua tetap akan bisa memantau jadwal dan aktivitas anak.
Kejelasan informasi yang menjadi tanggung jawab sekolah pun terbukti
nyata karena semua informasi disampaikan secara tercatat yang bisa diakses oleh
orang tua kapan saja dan dimana saja. School Information System (SIS) itu
adalah buku penghubung. Buku penghubung penting keberadaannya sebagai jembatan
antara orangtua dan sekolah. Guru dan orangtua harus mempunyai perhatian untuk
mengisikan kegiatan dan perkembangan anak pada buku penghubung.
Sebagai
penutup, komunikasi orangtua dan sekolah bukan sekedar menjalin hubungan atau
relasi. Komunikasi ini adalah sarat dengan makna pertanggung jawaban
di hadapan Allah dan besar implikasinya. Dibalik komunikasi yang terjalin, ada
seorang insan yang telah diamanahkan oleh Allah SWT untuk kita didik sebagai hamba
Allah yang tidak sekedar sukses dengan prestasi duniawi akan tetapi juga mulia
dengan berkepribadian muslim. Semoga semua pihak(sekolah dan orang tua)
senantiasa mentafakkuri amanah besar yang terkandung dalam ayat Allah berikut
ini; “Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6). Mari bersama-sama
bergandengan tangan antara orangtua dan sekolah untuk mewujudkan generasi berkepribadian
Unggul dan berprestasi optimal.