Selasa, 30 Juni 2015

Cerita Tentang Sertifikasi Guru Yang Selalu Dirindukan para Pendidik
Oleh : Nur Aini A, S.kom
Guru Ahli PBG Tuban

            Setiap Pendidik di Indonesia semenjak tahun 2007 mendapatkan berita gembira terkait pelaksanaan proses sertifikasi guru. Kenapa dalam proses sertifikasi guru ada yang menarik? Salah satu jawabannya adalah karena adanya uang tunjangan sertifikasi bagi guru yang lolos dalam proses sertifikasi tersebut dengan bukti mendapat sertifikat pendidik.
            Terlepas dari pro dan kontra akan proses sertifikasi guru, ada banyak perubahan yang berarti di dunia pendidikan semenjak sertifikasi guru bergulir. Pada tahun 2015 sekarang ini terdapat perubahan pola dalam proses sertifikasi guru. PPG (Pendidikan Profesi Guru) menjadi tambahan pola dalam proses sertifikasi guru bagi para pendidik yang diangkat setelah tahun 2005. Pada pola baru ini pelaksanaan sertifikasi guru lebih lama dan lebih rumit.
                 Apabila gaji para guru dibandingkan dengan profesi guru dinegara lain, misalnya Swiss, Belanda, Jerman dan Belgia maka Indonesia menempati posisi paling buncit dengan gaji guru rata-rata hanya US$ 2.830 atau sekitar 34,4 juta per tahun ( sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2139613/daftar-gaji-guru-di-30-negara-ri-peringkat-berapa). maka memang sangat diperlukan adanya peningkatan gaji guru di Indonesia. dan seiring. Dan seiring dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa, sudah seharusnya salah satu faktor pendorong para pendidik lebih berkualitas dan bersemangat harus ditingkatkan. Yaitu terkait tunjangan kesejahteraan guru atau lebih dikenal sebagai tunjangan sertifikasi guru.
            Secara manusiawi setiap orang ingin hidup sejahtera dengan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan primer tersebut harus dipenuhi menyusul kemudian pemenuhan akan kebutuhan sekunder dan tersier. Semakin sejahtera seseorang tatkala bisa mencapai pemenuhan kebutuhan tersier seperti kebutuhan barang mewah. Dan apakah dengan sertifikasi guru kebutuhan primer, sekunder dan tersiaer bisa terpenuhi? Semoga.




Kamis, 25 Juni 2015

Parenting Class

KOMUNIKASI ORANGTUA DAN SEKOLAH
DEMI MENJAGA AMANAH ALLAH
Oleh :
Zenny Taufikurrizal, S.Pd.
(Pengelola PBG Kab. Tuban)


Orang tua adalah pemegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pendidikan anak. Menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi dari Malik dari Abi Zinad dari Al–A’raj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani sebagaimana unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?”. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil?” Nabi menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan”. (H.R. Abu Dawud).

Orangtua tidak dapat mengalihkan tanggungjawab pendidikan anak ini pada pihak manapun, baik dialihkan pada keluarga yang lain, semisal; neneknya, pamannya, tantenya dsb atau dialihkan pada lembaga sekolah formal. Karenanya pendidikan dan perkembangan anak adalah amanah dari Allah SWT kepada orangtuanya yang kelak pada hari perhitungan amal (yaumul hisab), kita sebagai orangtua akan dimintai pertanggung jawaban olehNya atas amanah yang telah dititipkan pada kita. Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda;“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban” Oleh karena itu, belajar formal di sekolah tidak bisa dipisahkan dari peran serta orang tua. Demi menjaga amanah Allah, orang tua dan sekolah harus mempunyai keterikatan yang baik, hubungan yang harmonis sehingga anak pun dapat bertumbuh kembang secara maksimal sesuai dengan kemampuan emosional dan intelektualnya. Itulah hakekat dari keberadaan lembaga formal sekolah, yaitu sebagai mitra bagi orangtua untuk pendidikan anak, bukan sebagai tempat penitipan anak atau sebagai pelimpahan tanggungjawab dari orangtua.

Merupakan kewajiban sekolah bagaimana selalu melibatkan orang tua dalam proses perkembangan belajar anak. Salah satu hal yang paling dasar dari berbagai hubungan adalah komunikasi. Komunikasi selalu menjadi peranan penting, entah itu hubungan pertemanan, keluarga, bisnis dan sebagainya. Demikian juga hubungan yang dijalin antara sekolah dan orang tua. Komunikasi yang terjalin haruslah berjalan dua arah, dari orangtua ke sekolah dan dari sekolah ke orangtua. Sekolah akan memberikan informasi tentang kegiatan dan perkembangan anak selama di sekolah. Sebaliknya, orangtua juga akan memberikan respon atas informasi dari sekolah dan memberikan informasi perkembangan anak selama di rumah. Jembatan emas harus senantiasa terbangun antara orangtua dan sekolah, jembatan itu adalah komunikasi

Berikut ini adalah bentuk-bentuk pola komunikasi yang bisa dijalin antara orangtua dan sekolah:
1. Meeting one on one dengan orang tua
Membicarakan perkembangan anak secara personal akan menjadi salah satu hal yang bisa membuka pemikiran dan understanding antara guru dan orang tua. Sekolah biasanya melakukan hal ini ketika menyampaikan hasil mid term atau pada saat memberikan hasil akhir anak. Di sini orang tua berkesempatan untuk berbicara langsung mengenai perkembangan buah hatinya. Saat-saat itu akan menjadi pertemuan penting untuk berinteraksi langsung. Alangkah baiknya jika moment ini juga digunakan untuk bertukar pikiran dan berbicara dari hati ke hati kepada orang tua. Di satu sisi, guru harus siap menerima kritik, uneg-uneg dan pendapat personal orang tua. Di sisi lain, guru juga membawa misi sekolah untuk memberikan clear understanding kepada orang tua

2. Melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah
Meskipun sudah terhubung secara online, namun melibatkan orang tua dalam berbagai kegiatan sekolah secara langsung akan membangun relasi yang lebih dekat dengan orang tua. Bukan hanya sebatas pada penyampaian informasi yang jelas, tetapi keterlibatan kegiatan ini akan mendorong keterikatan emosional dengan orang tua. Mengadakan bakti sosial, misalnya. Dengan demikian, orang tua akan menjadi bagian dari sekolah secara nyata karena terlibat dan terjun langsung dalam menyelenggarakan acara untuk anak-anak mereka. Banyak kegiatan yang bisa dikerjakan bersama orang tua murid

3. Menyampaikan informasi yang jelas kepada orang tua
Menyampaikan informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan anak didik kepada orang tua merupakan satu hal yang sangat penting. Informasi seperti apa? Informasi apapun, dari jadwal mata pelajaran, jadwal kuis atau test, kegiatan anak, hingga kegiatan sekolah secara global. Jika orang tua mendapatkan informasi jadwal dengan jelas, maka orang tua pun akan mempunyai guidance yang jelas untuk membantu memantau proses belajar anak dari rumah.

School Information System (SIS) menjadi salah satu solusi penting untuk menjembatani komunikasi antara sekolah, guru, murid, dan orangtua. Keterbatasan waktu yang dimiliki guru mengingat tanggung jawab yang cukup banyak dan kesibukan orangtua dengan pekerjaannya menjadikan waktu pertemuan menjadi kualitas yang sangat penting. Dengan School Information System (SIS), dalam kesibukannya orang tua tetap akan bisa memantau jadwal dan aktivitas anak. Kejelasan informasi yang menjadi tanggung jawab sekolah pun terbukti nyata karena semua informasi disampaikan secara tercatat yang bisa diakses oleh orang tua kapan saja dan dimana saja. School Information System (SIS) itu adalah buku penghubung. Buku penghubung penting keberadaannya sebagai jembatan antara orangtua dan sekolah. Guru dan orangtua harus mempunyai perhatian untuk mengisikan kegiatan dan perkembangan anak pada buku penghubung.
Sebagai penutup, komunikasi orangtua dan sekolah bukan sekedar menjalin hubungan atau relasi. Komunikasi ini adalah sarat dengan makna pertanggung jawaban di hadapan Allah dan besar implikasinya. Dibalik komunikasi yang terjalin, ada seorang insan yang telah diamanahkan oleh Allah SWT untuk kita didik sebagai hamba Allah yang tidak sekedar sukses dengan prestasi duniawi akan tetapi juga mulia dengan berkepribadian muslim. Semoga semua pihak(sekolah dan orang tua) senantiasa mentafakkuri amanah besar yang terkandung dalam ayat Allah berikut ini; “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6). Mari bersama-sama bergandengan tangan antara orangtua dan sekolah untuk mewujudkan generasi berkepribadian Unggul dan berprestasi optimal.